BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS ?

Minggu, 24 Januari 2010

tentang hati ini

…Nirmala…

Disaat ia berjalan diantara duri-duri
Lewat pandanganku..
Melalui kekagumanku..
Mungkin juga khayalku
Tak satu onak duri pun yang mampu menggoresnya…

Dalam kegalauan hati
Aku mampu melihatnya
Tapi, tak mampu berkata
Walau ingin mendekat
Dari kejauhan batas kesuciannya…

Disini…
Diantara riuh rendahnya suara
Selalu kutemukan dia..
Dalam ketenangan..
Keheningan…
Sempurna anggunnya
Benar-benar seorang wanita yang sesuai dengan fitrahnya…

Sadam SumUta,

…Mutiara..

Ingin mendapatkannya
Bagai ingin mendapatkan
sebutir mutiara ditengah lautan lepas
meski aku mampu menyelam lebih dalam,
aku hanya memiliki kesempatan
untuk mencarinya.. bukan menemukannya
apalagi mendapatkannya…
Sekalipun dia indah..
berfikir pantas memilikinya bagiku adalah dosa
dimana aku harus menerka kesempatan untuk mendekatinya…
menelusup dari sempit waktu menatapnya,
mengendap dari sisa hati.. yang mengerti perasaannya…

Sadam SumUta,

Selengkapnya..

puisi sahabat

Nyanyian Taman Impian (Bersama Sahabatku)

Sejenak aku mengadah… kulihat
Daun pepohonan telah menguning
Sepertinya akan jatuh diatas bebungaan mawar

Dari utara dengan lembut angin berhembus
Menyisir mahkota rerumputan yang mulai mongering
Dari tetesan embun pagi…

Hari ini taman terasa sunyi,,,
Tak seperti kemarin…
Ketika aku dan sahabat-sahabatku
Masih berkumpul dibawah pophon harapan ini

Melewati waktu istirahat
Sebelum bel berbunyi
Untuk memulai pelajaran kembali…

Seperti hari-hari sebelumnya
Setelah mencurahkan keluh kesah
Dan mengutarakan cita-cita
Kami bernyanyi bersama-sama
Dengan alunan merdu sebuah gitar biru
Yang bersandar anggun dipelukanku

Nyanyikan harapan untuk impian kami
Nyanyikan cita-cita untuk masa depan kami
Nyanyikan keabadian untuk persahabatan kami…

Seketika aku terjaga dari lamunanku
Saat seekor kumbang melintas
Menggemakan nyanyian kebebasannya ke telinga kiriku
Hingga aku tersadar satu hal tentang keabadian…

Sahabatku…
Kan kusimpan bentuk canda tawa kalian
Mengenang saat-saat indah itu
Sebagai pengobat…
Bila aku merindukan kalian,, seperti saat ini.

Sadam SumUta,
Medan

081376907685

Selengkapnya..

aku dan dua orang berharga

…Hilang Bentuk…

Aku tidak tau?
Roh siapa yang menitis ditubuhku
Berantaikan bathin yang menangis
Tertatih dari budi baikmu…

Menjaring matahari…
Agar rinai hujan mrnyiangi anakmu ini

Pelangi…
Kau undang pada senja kemerahan
Pulaskan mawar di bola mataku
Tapi… aku terlanjur buta

Cukuplah susu sebelanga kau suguhkan
Jika nira yang kau teteskan…

Inilah aku… ayah…
Bergulingan di tanah becek

Hingga rupa dan bentuknya tak dapat kau kenali lagi….

Sadam SumUta,
Medan 23/02/2007

Selengkapnya..

siapa mereka

…Aku Tanpa Matahari…

Hari ini aku tanpa matahari
Tepat saat aku selesaikan malam itu
Aku mulai bingung untuk menyembunyikan setiap kegelapan ini

Memohon lagi ataupun terus meminta sama saja buatku
Kesunyian ini tetap terhening
tetap terasa dingin
tetap tak mengering

Tak ada yang mau untuk ku lihat
Dan tak ada yang ingin untuk aku dengar
Berjalan pun aku mencari bagai cahaya…

Dimana aku? Nafasku mulai berbicara
“Kau ada dalam genggamanku!”
Angin berhembus dengan lantang
Menjawab seperti yang aku rasa….
Ketakutan kali ini aku adukan pada hujan
Yang tiba-tiba datang entah dari mana…
Kusentuh mereka dengan talapak tanganku
”Aku dari sini.” Langit memaksaku untuk mengadah kearahnya

Tersenyum aku pada kehidupan…
Yang terus memberi jawaban setiap aku takut untuk kebencian….

Sadam SumUta,
Medan

Selengkapnya..

sejuta kisah berdarah

Fatamorgana Pantai Kesedihan…

Hujan….
Telah merintik dari atapku
Bersama airmataku
Membanjiri lantai kesedihanku…

Dindingku telah mengadu
Lelah…
Menahan gemu gemuruh
Setelah… badai suluh memecah kesunyianku…

Selamat malam kamar tidurku…
Aku ingin melukis kehampaan diatas ranjang pasirmu
Sebelum… aku terlelap
Diatas bantal bebatuanku….

Angin
Tolong tarikkan selimut airku
Agar ku tenang bermimpi
Dalam tidur panjangku…

Sadam SumUta

Medan

…Ilusi…

Ini dunia… bukan fana…
Meski kau sulam sejuta pelangi
Hiasi mimpi tanpa ilusi…
Tak cukup tuk binari
Setitik kenistaan dari kegulitaan.. hati
yang gelap…
terselimuti awan kebodohan…
Karena hati tak lagi suci
Karena fikiran tak berperasaan…lagi…

…Darah Airmata…

Tangis tak mampu sembunyi
Melalui etalase hati
Meraung membentak kegalauan jiwa…

Sunyi terdiam
Sepi pun bungkam..
Riuh tak mengaku salah
Dan angin tak memberi kesaksian..

Sementara..
Darah dalam airmata terus mengalir
Bercucuran dari wajah-wajah tidak berdosa

Siapa yang salah?

Norma cuma nista
Hukum terlanjur buta
Karma mulai lelah , telah lama hidup didunia…

Sadam Sumuta,
Medan 19/01/2000

Selengkapnya..

cinta terhukum mati

…Kekasihku Akan Mati?…

Aku telah mengadah memandang ke atas langit
Terpaku senja mengarah senyum bekumu
Tak kutemukan lagi pelangi diangkasa
Tertahan tawa yang hilang dibibirmu

Aku hanya terdiam membisu dibatas waktu
Pelukmu melemah dan kau rebah dipelukku
Airmatamu terpercik basah mata indahmu
Saat kau hempaskan tatapan terakhirmu

Kekasihku ‘kan hilang bersama sang malam
Tinggalkan aku sendiri..

Kekasihku kan pergi bersama cintaku
….Dan untuk.. selamanya…

Saddam Zikri,
Medan

Hening

Dengungan terakhir telah terbakar
Menyusul keramaian tak terdengar…

Telingaku buta
Sebab mataku mulai peka
Melihat begitu dalamnya keheningan

Diantara bagian yang hilang
Masih kutemukan,,
satu ketenangan
Kucoba sentuh perlahan
Karena takut dia juga hilang…

Tak daya menahan,,, dia pun enggan bertahan
Hingga aku tertinggal sendirian
Dalam keheningan tanpa ketenangan…

Sadam SumUta,
Medan 12/03/2001

Selengkapnya..

nirmala


Disaat ia berjalan diantara duri-duri…
Lewat pandanganku..
Melalui kekagumanku..
Mungkin juga khayalku
Tak satu onak duri pun yang mampu menggoresnya…

Dalam kegalauan hati
Aku mampu melihatnya
Tapi tak mampu berkata
Walau ingin mendekat
Dari kejauhan batas kesuciannya…

Disini…
Diantara riuh rendahnya suara
Selalu kutemukan dia…
Dalam ketenangan…
Keheningan…
Sempurna anggunnya
Benar-benar seorang wanita yang sesuai dengan fitrahnya…

…Mutiara..

Ingin mendapatkannya
Bagai ingin mendapatkan
sebutir mutiara ditengah lautan lepas
meski aku mampu menyelam lebih dalam,
aku hanya memiliki kesempatan
untuk mencarinya.. bukan menemukannya
apalagi mendapatkannya…

Sekalipun dia indah..
berfikir pantas memilikinya bagiku adalah dosa
dimana aku harus menerka kesempatan untuk mendekatinya…
menelusup dari sempit waktu menatapnya,
mengendap dari sisa hati.. yang mengerti perasaannya…

Sadam SumUta
Medan
Selengkapnya..

 
Read More..